Strategi Engagement Yang Membuat Produkmu 5X Lebih Terkenal

thumnail strategi engagement

Inilah Hal-Hal Yang Tidak Anda Ketahui Dari Engagement

sebelum kita berbicara akan topik engagement, ada baiknya saya mendefinisikan terlebih dahulu apa itu engagement.

apa sih engangement itu?

engagement adalah sebuah proses interaksi yang diperuntukan untuk menarik minat calon konsumen atau konsumen untuk membuat pengalaman yang lebih baik akan brand produk yang kita tawarkan.

jadi dalam konsepnya adalah interaksi antara konsumen dan calon konsumen dengan bisnis kita, nah hasil yang biasanya diharapkan dari engagement adalah sebuah respon, jadi bisa kita klasifikasikan jika dalam media sosial, hasil engagement adalah:
  • like, retweet, love dan berbagai macam reaksi lainnya
  • komentar
  • share
jadi untuk meningkatkan engagement itu dipatok dari 3 element di atas.

dan memang perkembangan bisnis yang sudah memasuki pasar online tidak akan berkembang jika tidak mendapatkan budaya engagement.

kenapa bisa seperti itu?

oke kita berlanjut kepada algoritma yang berlaku di berbagai media sosial.

jika kita melihat twitter, pada saat anda melakukan tweet dan di-retweet oleh sembarang akun, maka follower akun tersebut akan melihat tweet anda pula.

sehingga menimbulkan efek snow ball.

dalam semua media sosial pun seperti itu, entah itu facebook, instagram, hingga line, semuanya sama memliki algoritma yang mirip, ketika ada banyak akun yang suka maka ada feedback.

nah agar terjadinya efek snow ball, kita memerlukan beberapa kebutuhan, apa saja itu?
  • rencana
  • team
  • wow faktor konten yang ingin dibangun
  • sistem evaluasi
ya saya katakan tidak mudah untuk melaksanakan strategi engagement sendiri, karena dalam hal ini, memerlukan sebuah pancingan yang harus dieksekusi oleh beberapa orang.

nanti saya jelaskan semuanya, di bagian team, kenapa kita perlu team dan apa yang harus dibuat di dalam team itu.

oke, kita langsung masuk ke persiapan pertama adalah rencana.

rencana ini berkaitan erat dengan sistem evaluasi, karena nanti untuk mengevaluasi pun, kita perlu melihat rencana, apa sih yang kita susun dalam perencanaan?

pertama adalah tujuan engagement itu sendiri

apa yang ingin anda capai ketika anda membuat kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan engagement media sosial anda?

sebagai contoh anda ingin melihat seberapa aware kah masyarakat Indonesia di media sosial terhadap brand yang anda jual?

atau seberapa banyak kah yang tertarik dengan produk anda?

setelah perumusan tujuan sudah anda miliki, kita lanjut ke step berikutnya, yaitu dengan menentukan jumlah target secara engagement, perlu variable standar untuk menilai keberhasilan tujuan yang sudah anda tentukan.

sebagai contoh:
tujuan : "menilai awareness dan ketertarikan masyarakat Indonesia di media sosial dengan brand yang kita jual"
jumlah target : "20.000 like postingan facebook, 4000 retweet di twitter, dan 12.000 love di instagram, dan 75% respon positif dalam komentar, masing-masing kampanye"

setelah kita menentukan target, maka kita menentukan materi apa yang akan kita posting, apakah berupa video, tulisan, gambar, atau suara?

nanti saya jelaskan lagi untuk materi yang dishare pada bagian wow factor.

Team Untuk Kampanye Engegament

sumber: pexels.com

lanjut kepada langkah berikutnya?

yaitu dengan membangun team.

"membuat team lebih efesien dibandingkan bekerja sendirian"

dalam membangun team sosial media, kita perlu sebuah pemahaman terlebih dahulu, sebuah team yang kita bangun itu, bukan hanya diperuntukan untuk posting.

saya bilang kesalahan besar sih, kalo anda buat team terus masing-masing orang itu malah dikasih tugas untuk memposting, kenapa?

karena tidak efektif dan efisien dalam kerangka bekerja, yang apalagi dengan target engagement yang besar dan tinggi.

lalu buat apa kita membangun team untuk media sosial?

untuk menjalankan strategi yang disusun, maka sebelum kita menjalankan strategi, kita harus merumuskan masing-masing orang dalam team tersebut.

dalam cara saya, saya membagi kepada 3 bagian.

pertama adalah Talent seeker, fungsinya untuk mengeksekusi terjadi engagement dengan mencari talent-talent yang potensial dari segi loyalitas follower dan pengikut di berbagai media sosial, yang kedua adalah mencari dan menyediakan support untuk talent-talent yang dipilih.

kedua adalah creative creator, berfungsi mencari bahan yang memiliki potensi viral dengan mengkombinasikan tulisan, gambar, video, atau suara yang dapat meningkatkan emosi para penikmat sosial media.

ketiga adalah data analyst, untuk mengukur dan mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan oleh orang-orang terpilih, dengan memberikan evaluasi secara data, dan kemungkinan hal tersebut dilakukan kembali atau tidak.

ribet ya? emang ribet kok, tapi jika anda bisa membangun pada tahap team ini, kesuksesan di media sosial itu, sudah tinggal setengah lagi, bahkan jangankan hanya meningkatkan engagement, tapi juga dapat meningkatkan konversi penjualan juga.

dari hal-hal ribet ini lah, anda akan belajar jadi marketer yang handal, saya katakan kalo anda hanya sendiri itu, gak mungkin bakalan ngalahin yang bareng-bareng, percaya deh.

kecuali .....

anda expert di semua bidang tersebut dan mau bercapek-capek sendiri.

Mekanisme Kerja Sebuah Team Dalam Menjalankan Engagement Campaign

oke, secara pembagian tugas kita sudah selesai, tapi bagaimana sih cara kerjanya di lapangan? kita ke talent seeker dulu, fungsi talent seeker adalah mencari orang-orang yang memiliki follower yang banyak serta loyal.

istilahnya mencari akun yang dapat menjadi tempat endors, saya sarankan untuk mencari beberapa orang, jadi eksekutor lapangan, atau pemantik konten setidaknya tidak sendirian, kenapa?

karena untuk melegitimasi, bahwa banyak orang yang setuju dengan kampanye engagement yang sedang dijalankan.

selain itu talent seeker juga, mempersiapkan support system, agar orang-orang yang memantik konten yang anda sediakan, menjadi lebih percaya diri dalam hal menyampaikan kampanye tersebut.

support system ini, berada pada tier kedua dalam memantik konten, dia bekerja untuk menyetujui dan membela, jika ada yang tidak menyukai, karena untuk masalah engagement itu sendiri, harus dan wajib melihat bagaimana reaksi pasar.

dan berbicara pula tentang psikologi pasar, sehingga kita juga dapat mengontrol perilaku pasar di media sosial, dan menarik mereka untuk melakukan interaksi.

menariknya, seorang talent seeker, harus dapat membaca pasar dan mengimplementasikan dalam pemilihan orang-orang yang tepat, karena seperti yang kita ketahui bahwa orang yang tepat harus berada pada tempat yang tepat pula.

untuk mengetahui sebuah akun memiliki engagement rate yang baik adalah dengan menghitungnya secara matematis, engagement yang bagus itu kirasan 3,5% atau lebih.

"engagment rate 3,5% lebih adalah standar akun yang baik untuk dipilih"

kita bicarakan engagement rate di postingan yang lain ya

cara kerja seorang creative creator dalam masalah engagement di media sosial adalah berkaitan dengan cara menyajikan konten.

dia setidaknya harus paham tentang content marketing, video marketing, dan visual marketing, agar dalam prakteknya, dia dapat menentukan dengan baik, bagaimana konten-konten yang menarik.

dalam ranah yang lebih spesifik, setidaknya ada beberapa elemen yang harus diperhatikan dalam membuat konten (khusus untuk creative creator) yaitu:

judul yang potensi untuk viral, karena masih banyak orang Indonesia atau bahkan dunia yang menilai dari sebuah cover, maka cover sebuah konten adalah judul.

namun, jika kita melihat youtube, ada dua tempat yang harus dipikirkan, yaitu:

  • Judul clickbait
  • Thumnail clickbait

dan it's work!!!!

berapa banyak orang yang melihat karena dua alasan tersebut, semuanya bisa viral bahkan menduduki trending pertama, seharusnya bisa kita lakukan hal tersebut dalam memasarkan produk dengan tujuan yang positif.

selain itu, kontennya sendiri yang harus menyesuaikan dengan masing-masing kaidahnya, misalnya untuk penulisan dengan SPOK yang benar, atau jika visual dengan konsep-konsep yang ada, seperti konsep desain minimalist atau semacamnya.

untuk data analyst nanti akan saya sampaikan pada bagian sistem evaluasi, agar tidak loncat-loncat materinya.
Derek Gleason pimpinan konten CXL "Google, Youtube, dan Facebook memang disetting untuk menggunakan clickbait"

Rahasisa Viral Marketing Untuk Meningkatkan Engagement

wow material factor, apa sih ini? asing kayaknya di telinga ya?

wow material factor ini adalah hal-hal yang dapat menjadikan materi anda viral, sebuah materi dapat viral dikarenakan:

  • kontroversi
  • inovatif, baru
  • meningkatkan emosional (sedih, empati, marah, senang)
  • tidak biasa
  • click bait
apa yang membuat wow factor penting dalam engagement?

  1. penyebarannya yang luas
  2. biaya yang sedikit
  3. kredibilitas instan
  4. sangat baik untuk meningkatkan engagement
wow factor itu adalah hal-hal yang bisa membuat konten kita viral, tapi ada baiknya anda tidak memilih faktor-faktor viral yang buruk, artinya memiliki konsekuensi membuat pandangan orang melihat brand anda buruk.

karena banyak sekarang yang menggunakan dark campaign untuk membuat mereka viral, tapi caranya yang salah, sehingga bukan baik di pandangan konsumen, malah menjadi bumerang sendiri.

selanjutnya kita masuk saja ke bagian sistem evaluasi.

Peran Data Analyst Dalam Sistem Evaluasi 


dalam setiap pekerjaan, anda harus memiliki cara mengavaluasi yang baik, agar anda dapat meningkatkan kinerja anda, dari satu titik ke titik yang lainnya.

sistem evaluasi menurut saya, yang berbasiskan data, jadi kalo tanpa data, saya bisa katakan tidak bagus.

misalnya saya punya event, nah dalam event tersebut saya menargetkan sesuatu, ketika saya tanya, orang bilangnya bagus kok acaranya, ketika itu terjadi, saya tidak begitu percaya, pertama karena tidak ada datanya

seberapa banyak sih orang yang puas akan acara yang saya adakan?
seberapa banyak pula orang yang terpengaruh dengan acara saya?

nah, begitu pula dalam salah satu strategi engagement ini dalam sosial media, seberapa banyak sih orang yang like, komen dan share?

untuk menganalisis dengan benar, biasanya saya melihat data, dan menyimpulkan sendiri, tetapi untuk yang lebih baik lagi, bisa membayar expert dalam bidang data analyst, karena mereka lebih baik untuk menyimpulkan dan memadukan data untuk kampanye-kampanye engagement berikutnya.

maka dari itu, saya saat memilih tim, saya cari juga data analystnya, sehingga dalam proses evaluasi pun ada objektifitas dari masing-masing job.

sehingga, antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya tidak bisa berbohong, karena tidak ada kaitannya dalam hal tanggung jawab.

semoga, materi kali ini bisa membantu anda, jika ada pertanyaan mengenai engagement silahkan untuk bertanya pada kolom komentar.

dan jangan lupa untuk membagikan dengan orang lain, karena materi ini gratis, tis, tis tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter