Premanisme Di Tengah Masyarakat Indoneisa? Tidak Legal tapi Dilegalkan?

Posting Komentar


Apa itu Premanisme?
Masalah Apa yang ditimbulkan di tengah Masyarakat?
Potret Premanisme di Indonesia.
Bagaimana Sikap Kita Sebagai Masyarakat?

Apa itu Premanisme

cukup familiar kata preman di telinga kita, mungkin karena di sudut-sudut kota kita tinggal selalu ada preman atau bahkan di setiap sudut-sudut kampung kita ada preman? sebelum itu apakah yang dimaksud dengan premanisme yang melahirkan kecemasan di tengah masyarakat pada prakteknya?

menurut wikipedia premanisme diambil dari kata vrijman yang artinya orang bebas, jika kita tarik kesimpulan secara pendek, kita sebagai orang yang melakukan kebebasan juga dapat disebut sebagai preman ? tentu saja tidak, secara khusus premanisme mengacu kepada seseorang yang melakukan pemerasan dan tindakan pemaksaan, dalam bahasa prancis pemerasan adalah chanter, yang secara khusus diartikan dengan memaksa orang untuk menyerahkan sesuatu yang diminta dengan ancaman fisik atau pun pencemaran nama baik guna menguntungkan diri sendiri atau pun pihaknya.

Dalam undang-undang 368 mengatakan pemerasan adalah tindakan pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk menyerahkan barang kepada dia atau orang lain guna menguntungkan diri sendiri dan pihak ketiga.

Masalah Apa yang ditimbulkan di tengah Masyarakat?

Melihat pengertian di atas, sudah pasti premanisme adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang preman untuk memeras orang dan itu adalah tindakan yang melawan hukum, cerita pengalaman pribadi sedikit premanisme yang terjadi pada saya, pada tahun 2019 tepatnya pada bulan november, saya mengalami hal tersebut.

saya diancam untuk tidak melakukan suatu hal yang seharusnya hal itu adalah hal legal di negara ini, dan usut punya usut orang di sekitar mengatakan bahwa di memang orang yang bertugas mengamankan wilayah, dan termasuk dalam bagian suatu ormas.

sebetulnya saya miris ketika mendengar hal tersebut, pertama karena pembenaran yang dilakukan oleh masyarakat sekitar atau legitimasi oleh masyarakat dan yang kedua adalah platform ormas menjadi backing kelegalan hal tersebut (walaupun saya tidak yakin itu menjadi legal karena banyak kasus ketika terungkap dan dilakukan penegakan hukum ormas terkait akan berkilah dengan kata-kata oknum).

yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita adalah ketakutan dan teror walaupun bagi sebagian orang itu bukan teror malah menjadi pengaman karena preman-preman itu akan mengamankan mereka dari yang mereka tidak inginkan karena pemberian 'setoran".

Melihat dari fenomena yang saya alami, premanisme terjadi karena adanya dukungan pula dari masyarakat, dan sering terjadi di pinggiran kota umumnya, karena selama saya tinggal di lingkungan universitas dan tengah kota pemerasan tidak begitu umum terjadi, yang sering terjadi malahan adalah aksi begal, jambret, kemalingan yang artinya tidak ada tindakan show up dan angkuh, yang saya maksud adalah dari ketiga contoh tindakan di atas, pelaku pembegal, jambret, atau pun maling melakukan aksinya lalu lari, tidak petantang-petenteng di tengah masyarakat yang artinya ketiga aksi di atas dilakukan dengan direncanakan secara diam-diam.

kembali lagi dalam bahasan ini, saya juga masih bertanya-tanya tentang legitimasi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat sekitar, mengapa masyarakat secara langsung mendukung hal tersebut, apakah karena ukuran power kekuatan fisik yang menentukan hal tersebut? atau memang biang utamanya adalah dukungan dari pihak yang memiliki legalitas untuk melakukan itu, sehingga masyarakat pun tidak punya pilihan selain menjadi korban yang harus memberikan 'setoran"?

dalam berbagai media.cetak, elektronik atau pun televisi, premanisme dipropagandakan sebagai public enemy yang disebut sebagai penyakit masyarakat, yang secara aktif kita menjadi supporter atas program tersebut, namun hanya sebagian kita sebenarnya yang memerangi aktivitas premanisme secara langsung atau bahkan menjadi salah satu orang yang mendukung langsung premanisme secara aktif dengan wajah kemunafikan mendukung pemberantasannya.

Potret Premanisme di Indonesia

di tahun politik indonesia biasanya diwarnai oleh berbagai macam peristiwa, seperti kerusuhan, tindakan premanisme, hingga kecurangan dalam pemilihan dan berbagai sisi buruk lainnya, namun saya pribadi juga tidak menyangkal bahwa demokrasi memberikan pembelajaran yang berharga bagi bangsa ini dalam berpolitik, tapi sekali lagi premanisme ternyata juga ada dalam politik kita.

potret lainnya yang dapat kita lihat adalah kata "preman pasar" yang menjadi cukup lumrah untuk dikatakan oleh masyarakat untuk sebutan orang-orang yang memeras dan dijadikan seperti ucapan hinaan untuk mereka.

selain itu di sekolah, ketika kita berantem dan berselisih paham dengan teman kita, biasanya orang tua atau guru kita akan menasihati dengan "mau jadi preman?"

yang saya mau ambil dari potongan-potongan budaya masyarakat di atas adalah, potret kultur Indonesia yang menentang premanisme, edukasi tentang premanisme dilakukan sejak kecil dan berbagai macam preventif yang dilakukan masyarakat untuk mencegah premanisme, namun pada akhirnya saat dihadapkan dalam realita, premanisme tetap subur.

mengapa?

menurut saya premanisme ada karena adanya kebutuhan dan kepentingan individu terhadap premanisme itu sendiri, sebagai contoh seorang tidak akan menjadi preman karena dia memiliki ekonomi yang baik, pendidikan yang baik, kerangka berfikir yang baik dan kontrol diri yang baik.

saya tidak melihat sudut pandang premanisme dalam satu sisi saja yang selalu melekatkan premanisme dekat dengan kemiskinan, karena banyak pula orang yang mampu menjadi pelaku premanisme atau bahkan menjadi konsumen premanisme.

mengapa pula premanisme tumbuh dan sulit dibasmi? karena ada konsumennya, para pemilik power entah itu power money, power politik, power wilayah, dan berbagai power lainnya tidak mau kehilangan tahtanya karena digulingkan lawannya atau berbagai macam sebab yang dikarenakan oleh orang-orang yang dianggap oleh mereka lawan. terutama orang kecil yang tidak memiliki kekuatan apa pun, yang dimana membeli jasa premanisme untuk lebih mudah dan lebih murah dibanding menjalankan melalui mekanisme hukum.

Bagaimana Sikap Kita Sebagai Masyarakat?

saya memiliki pemikiran, bahwa biang keladi dari premanisme mungkin adalah dari diri kita yang terlalu rakus dan dzholim, yang artinya tidak adil, misalnya saja, ketika ada kepala daerah yang tidak berpelaku dengan baik dan ingin dimakzulkan atau diturunkan oleh masyarakatnya karena ketidakadilan dia, maka dia akan mempertahankan posisi tersebut dengan berbagai macam cara, salah satunya menyewa orang yang memiliki kekuatan fisik lebih baik dan nyali tinggi untuk mengusir orang-orang yang memilih dia sebagai kepala daerah.

ketika seseorang adil dalam menilai, termasuk kepada dirinya sendiri, saya yakin, cara yang dilakukan buka memanggil preman untuk dihadirkan di tengah masyarakatnya, melainkan meminta maaf dan memperbaiki segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.

karena sejatinya penyakit masyarakat ini tidak akan pernah sembuh, sebelum masyarakat itu sendiri mulai untuk menyembuhkan diri.
Lebih baru Terlama

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter