sumber: Pexels.com |
Perkembangan Media Sosial dan Potensi Dalam Bidang Pemasaran
Pada dekade terakhir ini, kia menikmati banyak keuntungan dari internet, salah satunya adalah media sosial yang membuat kita berinteraksi lebih mudah dibanding zaman dulu, kemudahan itu lah yang membuat kita menjadi lebih dekat dengan orang yang jauh.
Dengan adanya media sosial pula, banyak orang yang menjadi lebih kreatif, bahkan membuat bidang pemasaran berkembang lebih pesat.
perkemangan pemasaran pada media sosial itu lah yang membuat banyak marketer yang beralih kepada teknologi, bahkan banyak perusahaan sekarang ini yang memberikan budget besar untuk pemasaran melalui media sosial.
mengapa transformasi ini perlu kita perhatikan?
alasannya adalah, masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan waktu bermain di media sosial sebanyak 3 jam 26 menit, dilansir pula dari grid.id bahwa pengguna media sosial di dominasi oleh kaum muda, dan menurut saya ini penting untuk dijadikan sebuah keuntungan dalam pemasaran.
pasalnya anak muda ini lebih banyak yang bermain media sosial dan memiliki edukasi finansial yang belum begitu baik dibandingkan orang tua, karena dalam benak anak muda, mereka lebih memikirkan bagaimana bersenang-senang dan menjadikan media sosial sebagai tempat mengadu, sehingga penetrasi untuk media sosial banyak dilakukan ke arah anak-anak muda.
ada hal menarik lainnya selain media sosial dan pemasaran, yaitu revolusi 4.0 dan transformasi digital advertisment dan marketing, oke kita bahas tentang revolusi 4.0 dan marketing, lalu kaitannya dengan media sosial.
Revolusi Industri 4.0 dan Pemasaran
dalam prinsip revolusi industri 4.0, diperlukan beberapa faktor yang harus mendukung revolusi Industri itu sendiri yaitu:
- mesin yang dapat melakukan pekerjaan secara otomatis
- media komunikasi antara manusia dengan manusia
- interaksi manusia dengan mesin
- internet sebagai media penghubung
- akses mudah internet untuk umum
namun, pada era ini pula, kita perlu banyak memperhatikan beberapa hal di bawah ini, dan bahkan para ahli pun sepakat untuk memberikan perhatian lebih dari dampak revolusi industri ke depannya, yaitu :
#1 transparansi informasi
yang artinya semua informasi yang ada -khususnya pada bisnis dan industri- seharusnya dikumpulkan secara baik ke dalam bentuk virtual agar dapat memudahkan manusia dalam mengeksekusi pekerjaan, sehingga dapat dilakukan secara mudah dengan bantuan mesin ke depannya.
#2 Bantuan Teknis
yaitu menyediakan alat-alat yang dapat memudahkan manusia dalam mengeksekusi pekerjaan yang berat, sehingga tidak meforsir menusia lebih banyak ke dalam tugas-tugas berat yang akan membuat manusia kesulitan.
#3 keputusan mandiri
yaitu adalah mesin virtual yang dapat memberikan bantuan kepada manusia dalam mengambil keputusan, ini berbicara tentang teknologi A.I atau artificial intelligence yang dapat membantu manusia untuk mengeksekusi keputusan-keputusan yang sulit jika harus melihat data terlebih dahulu, jadi secara otomatis ada mesin yang bisa memberikan keputusan terbaik melihat dari data yang masuk dan dicatat secara virtual.
lalu, dengan adanya model seperti ini, pemasaran yang cukup kompleks dari padangan yang kita lihat dan kita pelajari, apakah relevan untuk diterapkan pada zaman revolusi industri 4.0?
sangat relevan dan harusnya kita berpindah tanpa meninggalkan pemasaran yang seperti dulu, alasannya karena tetap saja, manusia itu membeli dari manusia, dan manusia ingin berinteraksi dengan manusia bukan dengan robot.
topik selanjutnya adalah tentang pemasaran pada abad 21, ini pun dikaitkan dengan revolusi industri 4.0, yang dimana memang internet sebagai media untuk memasarkan produk menjadi lebih mudah dan mencakup daerah yang luas, hingga bisa dikatakan tidak ada batasan teritorial untuk memasarkan produk.
saya buka dengan studi kasus media sosial paling beken seantaro jagat internet dan dunia, yaitu Facebook.
Studi Kasus Revolusi 4.0 dan Media Sosial Facebook
apakah anda tahu tentang facebook? kalo tidak, saya yakin anda baru memegang internet dan tidak banyak baca berita tentang teknologi.
pada tahun 2014 terjadi kasus cambridge analytica yang menimpa facebook, kasus ini bersoalkan tentang pencurian data akun pengguna Facebook dan digunakan oleh lembaga cambridge analytica ini untuk melakukan kampanye pemilihan presiden.
yang mengantarkan presiden Trump terpilih pada tahun 2016 lalu, lalu apa sih hubungannya kasus ini dengan revolusi Industri dan pemasaran melalui media sosial?
kaitannya adalah dampak yang dihasilkan dari penggunaan media sosial sebagai media kampanye yang berstandar revolusi Industri 4.0, sampai-sampai membuat seseorang dapat terpilih menjadi orang nomor 1 di Amerika, dan betapa dahsyatnya pemasaran melalui internet khususnya media sosial.
kita akan mengulas dahulu tentang facebook.
jika kita lihat facebook itu sendiri, kita akan mendapati bahwa facebook adalah media sosial yang :
dapat diakses oleh umum, bahkan menjadikan facebook seperti internet dan gratis, anda dapat membuka facebook secara gratis melalui : 0.facebook.com dan tidak dipungun biaya sedikit pun dari provider, yang artinya memenuhi standar internet untuk khalayak atau IOP. dan ada juga yang menyebut sebagai internet of things.
bahkan peneliti bernama Dr. Tapsell berkata "menurut survei bahwa facebook adalah internet untuk banyak orang di asia tenggara, bahkan di Indonesia" dan itu jelas bisa dilihat karena kaya akan konten dan banyak orang dapat menemukan apa yang mereka cari hanya dengan facebook. (sumber : sidney morning herald )
lalu, selanjutnya adalah keterbukaan informasi untuk umum, dan facebook juga memenuhi hal tersebut, apalagi anda sebagai pemasar online, maka anda tidak asing dengan facebook ads, yang dapat memberikan data tentang cakupan, impresi, pasar potensial, market interest dan berbagai macam hal lainnya yang bisa kita dapatkan dari facebook jika berbicara tentang masalah keterbukaan informasi.
karena hal ini lah yang membuat Cambridge analytica dapat mengambil data-data pribadi 50 juta akun facebook.
faktor ketiga yang menjadikan facebook itu cocok disebut menjadi contoh "industri yang smart" adalah bantuan teknis dari mesin untuk manusia, dengan adanya data dari pengguna, seperti prilaku, ide-ide yang dituliskan melalui status dan berbagai macam hal lainnya, menjadikan facebook dapat menyajikan data secara lengkap dalam bentuk virtual dan mudah dipahami oleh manusia.
dan yang terakhir adalah facebook yang memiliki algorithma tersendiri untuk mengeksekusi iklan yang perlu ditayangkan dan dipilihkan penempatan iklan yang paling baik dan paling nyaman untuk target konsumen secara otomatis.
yang artinya facebook memiliki alat yang dapat membantu manusia dalam memutuskan hal yang sulit untuk dilakukan oleh manusia.
maka, lengkap sudah ya, bahwa facebook adalah percontohan media sosial yang memiliki prinsip revolusi industri 4.0.
dengan sudah memenuhi standar seperti yang saya jabarkan, maka kita akan beralih kepada pertanyaan bagaimana peran media sosial -khususnya facebook karena studi kasusnya tentang facebook- dalam pemasaran?
Peranan Media Sosial Dalam Bidang Marketing
peranan media sosial itu semakin hari semakin besar, karena jumlah pengguna dan penetrasi yang semakin tinggi, ada pun peranan media sosial dalam bidang pemasaran yaitu:
- menentukan arah pasar yang potensial
- meningkatkan koversi penjualan
- mengarahkan target pasar untuk melakukan hal yang diinginkan
- meningkatkan engagement terhadap pasar
- mengamati pola perilaku pasar
- memilah segmentasi pasar online
- menyampaikan konten ke pasar yang lebih luas
- media komunikasi pemasaran dengan konsumen
dengan banyaknya peranan yang bisa dilakukan di media sosial pada bidang pemasaran, sudah pasti memiliki keuntungan dan resiko yang tidak dapat dihindari.
seperti yang saya utarakan dalam tulisan saya di atas, sosial media dapat menjadi hal yang merugikan bagi sisi konsumen, terkadang data kita yang sangat pribadi pun menjadi terbuka, ketika kita sudah upload atau kita posting di media sosial.
karenanya, sebagai pemasar kita juga perlu bertanggung jawab untuk menggunakan data yang tersedia, agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap data konsumen, terlebih adalah para pemangku kebijakan dari platform media sosial yang harus benar-benar ketat dalam penyajian data.
karena akibatnya begitu besar, saya tidak ingin hal-hal itu malah menjadi bahan eksploitasi terhadap konsumen.
dan yang terpenting adalah pemanfaatan di bidang pemasaran dapat menjadi win-win solution terhadap 3 pihak yaitu : platform media sosial, para pembisnis yang memerlukan pemasaran, dan konsumen itu sendiri.