Apa Yang Dimaksud Dengan Bauran Pemasaran

Sumber: Pexels.com

Perkembangan Bauran Pemasaran

Dalam pemasaran kita akan sering membahas tentang bauran pemasaran, yang membahas tentang sekumpulan taktis yang terkendali untuk menciptakan respon yang diinginkan perusahaan.

Menurut Kotler dan Amstrong (1980) pada bukunya "prinsip-prinsip pemasaran" terbitan erlangga pada tahun 1997 mengatakan bahwa bauran pemasaran dapat menggunakan dengan pendekatan 4 P yaitu : product, price, place, dan promotion.

Seiring berjalannya waktu, pendekatan pemasaran tidak hanya sekedar 4 P saja, Kotler dan Amstrong menukil dari Boom dan Bitner (1981) bahwa pemasaran jasa memerlukan 3 P tambahan yaitu : people, physical evidence, dan process.


Hingga saat ini, para akademisi masih menggunakan prinsip 7 P untuk melakukan pendekatan bauran pemasaran.

Pengertian Bauran Pemasaran

Menurut Dharmmesta dan Handoko dalam bukunya "manajemen pemasaran : analisis prilaku konsumen" pada tahun 2012 mengatakan bahwa "bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi."

sedangkan menurut kotler dan amstrong pada tahun 1980 mengatakan "adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran"

Secara konseptual bauran pemasaran adalah sebuah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk ciptakan respon yang diingikan dengan menggunakan pendekatan produk, harga, tempat, promosi, orang, sarana fisik, dan proses.

Pendekatan Bauran Pemasaran 4 P dan 7 P

Produk (Product)

menurut Kotler dan Amstrong produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen

Dalam merencanakan produk seharusnya melihat beberapa aspek yaitu :
  • Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat fundamental yang benar-benar di beli oleh pelanggan.
  • Produk dasar (basic product), para pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut.
  • Produk yang diharapkan (expected product). sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli ketika mereka membeli produk tersebut.
  • Produk yang ditingkatkan (augmented product), layanan dan manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.
  • Produk yang potensial (potensial product), mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.

Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

dalam pendekatan harga, seorang produsen setidaknya mempertimbangkan :
  • Kualitas barang
  • Target konsumen
  • Suasana pasar

Tempat (Place)

Menurut Alma (2003) mengungkapkan bahwa konsep tempat adalah kemana tempat/lokasi yang dituju, bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi para penyalur yang diperlukan. 

Sedangkan menurut Kotler (1980) mengatakan bahwa bauran pemasaran tempat adalah sebuah tempat yang diasosiasikan sebagai saluran distribusi dan pemasaran yang ditujukan untuk mencapai taget konsumen.

Dan menurut Kotler pula bahwa setidaknya dalam menentukan saluran pemasaran harus memperhatikan beberapa aspek di bawah ini:
  • Informasi, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkup pemasaran
  • Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang dirancang untuk menarik pelanggan pada penawaran tersebut
  • Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
  • Pemesanan, yaitu komunikasi dari para anggota saluran pemasaran ke produsen mengenai minat untuk membeli.
  • Pembiayaan, yaitu perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran.
  • Pengambilan resiko, yaitu penanggungan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.
  • Pemilihan fisik, yaitu kesinambungan penyimpanan dan penggerak produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.
  • Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan ke penjual lewat bank dan institusi keuangan lainnya.
  • Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain

Promosi (Promotion)

Menurut Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang-orang supaya bertindak.

Dalam prakteknya, promosi setidaknya dikategorikan menjadi 2 tipe saja yaitu: personal selling dan mass selling, menurut Tjiptono promosi dapat dibagi menjadi 5 pendekatan yaitu:
  • Periklanan (Advertising), Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran orang untuk membeli.
  • Publisitas (Publicity), Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa secara non personal.yang dimuat ke dalam bentuk tulisan, visual, atau audio untuk menarik minat pembeli
  • Promosi Penjualan (Sales Promotion), promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  • Hubungan Masyarakat (Public Relation), hubungan masyarkat atau humas merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut.
  • Pemasaran Langsung (Direct Marketing), pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Orang (People)

Menurut Alma (2003) bahwa people berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen.

Sedangkan menurut Hurriyati (2005) bahwa orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.

menurut Hurriyati pula bahwa setidaknya ada 2 aspek dalam pendekatan people terhadap pemasaran sehingga terciptanya respon yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu:
  • Orang yang melayani (service people), Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut.
  • Pembeli atau pelanggan (Costumer), Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain, tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan.

Sarana Fisik (Physical Evidence)

Menurut Sihombing (2004) mengatakan bahwa lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Salah satu unsur yang harus didayagunakan oleh organisasi sehingga menimbulkan rasa nyaman, tentram dan dapat meningkatkan hasil kerja yang baik untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Menurut Tjiptono (2008) dalam mengelola sarana fisik, setidaknya organisasi bisnis melakukan pendekatan dengan 3 cara yaitu:
  • Sebagai media untuk menciptakan perhatian
  • Sebagai media untuk menciptakan pesan khusus
  • Sebagai media dalam menciptkan efek di hadapan calon pembeli

Proses (Process)

Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.

Menurut Alma (2003) bahwa proses terjadi di luar pandangan konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan.

Proses dilakukan dibalik layar dengan dukungan dari karyawan sehingga membuat pembeli nyaman untuk melakukan pembelian.

Sumber Refrensi Bacaan

Digital

Buku

Kotler dan Amstrong, 1997, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta, Elangga
Alma, Buchari, 2003, Menejemen Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabeta
Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, ANDI
Hurriyati, Ratih, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung, Alfabeta

Related Posts

Subscribe Our Newsletter