Cara Mengatasi Penurunan Penjualan Karena Konsumen Berkurang

cover artikel cara mengatasi penurunan penjualan

Pernah gak sih Anda merasakan penurunan penjualan karena konsumen Anda berkurang? menurut sebagian orang hal seperti itu adalah pertanda bisnis Anda akan gagal, namun sebaliknya, karena terkadang lika-liku bisnis memang sangat banyak macamnya, jadi bisa saja itu ujian.

Dalam menghadapi kondisi demikian, yang harus Anda lakukan adalah dengan mengatur bisnis anda sebaik mungkin agar tidak bangkrut, mengelola bisnis agar tidak bangkrut ini lah yang prakteknya agak-agak berat untuk Anda lakukan.

Karena masalahnya disini adalah permintaan tidak ada atau kurang, dalam bahasa ekonominya adalah mengalami defisit permintaan barang, maka anda harus melakukan beberapa cara ini:

#1 Memberikan Stimulus Kepada Konsumen Anda

Apa sih yang termasuk dengan stimulus dalam bisnis, stimulus adalah faktor pembangkit agar suatu hal terjadi, atau faktor perangsang permintaan agar menjadi banyak pembelinya, maka untuk itu apa saja yang termasuk dari stimulus?

  1. Diskon
  2. Cashback
  3. Buy 1 Get 1
  4. Produk Trial
  5. Gratis Ongkir
  6. Gratis Produk Lainnya

Tujuan diadakannya stimulus adalah agar ada pelanggan baru atau konsumen baru yang mau membeli produk anda, yang tadinya hanya 2000 produk perbulan yang terjual, dengan stimulus anda dapat meningkatkan hingga 2 kali lipat jika dikelola dengan benar.

#2 Memberikan Program Loyalitas Untuk Pelanggan Lama

Selanjutnya adalah dengan memberikan reward kepada pelanggan lama Anda, berupa gratis pembelian produk atau bonus, atau bisa dengan diskon khusus, selain untuk meningkatkan penjualan dari pelanggan lama, anda juga bisa menjaga loyalitas mereka agar tidak kabur membeli produk lain.

Program loyalitas harus dikomunikasikan secara rata kepada pelanggan lama, sehingga tidak ada perasaan dianaktirikan oleh kita sebagai produsen kepada pelanggan kita.

Komunikasi juga dimaksudkan agar hubungan antara Anda sebagai produsen atau penjual dan pembeli terjalin dengan baik.

#3 Kurangi Produksi Hingga Keadaan Normal Kembali

Hal lainnya yang Anda dapat lakukan ada dengan mengurangi produksi produk, jika cara pertama dan kedua anda dapat melakukan pengurangan stock, sehingga ada kebutuhan yang akan melonjak, ketika pasar sudah pernah dites untuk melakukan hal demikian, mestinya sudah tahan banting, dan anda dapat melakukan produksi seperti biasa jika sudah kembali normal.

Biasanya kondisi seperti ini terjadi jika suatu wilayah memiliki waktu-waktu tertentu yang mendukung hal tersebut, seperti kondisi saat lebaran yang mengharuskan beberapa penjual memilih tidak jualan karena mereka ingin menikmati idul fitri.

Atau kondisi saat pandemi corona menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia, yang mengakibatkan sektor-sektor bisnis terpukul, langkah yang baik adalah melakukan pengurangan produksi karena konsumen lebih banyak yang menyimpan uang mereka untuk membeli kebutuhan pokok.

#4 Melakukan Strukturisasi Organisasi

Anda juga dapat melakukan strukturisasi untuk melakukan pengurangan di dalam kantor Anda, atau secara singkat Anda dapat melakukan PHK kepada bidang-bidang yang tidak produktif secara objektif.

Karena beberapa perusahaan lebih memilih mengurangi pegawai dari pada usaha mereka tutup, karena masalah seperti ini adalah masalah yang tidak bisa diduga-duga, dan Anda pun tidak tahu kapan masalah keuangan Anda berakhir bukan?

Maka, dari pada menghancurkan semuanya, lebih baik Anda mempertimbangkan masalah strukturisasi organisasi ini.

#5 Buka Opsi Membuka Produk Turunan Atau Produk Lain Yang Sejenis

Mungkin masalah sepinya pembeli bukan dari segi promosi, pemborosan perusahaan, atau karena suatu keadaan yang mendesak, boleh jadi produk Anda sepi pembeli karena produk tersebut sudah mengalami life cycle-nya.

Apa itu product life cycle? product life cycle adalah siklus daur ulang hidup, dimana layaknya manusia atau kehidupan, produk juga mengalama hal yang sama, yaitu ada fase lahir, tumbuh, dewasa, penurunan, siklus berulang dengan warna baru atau Anda memutuskan untuk membuat produk yang lainnya dan meninggalkannya sebagai produk yang sudah lalu.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter