Perlukah Kita Menerapkan Strategi Pemasaran Ke Lingkaran Terdekat kita?

Posting Komentar

Sebelumnya saya menulis artikel tentang 15 strategi pemasaran produk untuk meningkatkan pendapatan bisnis, dan salah satu poin yang saya muat adalah memperkenalkan produk kepada keluarga dan orang terdekat anda termasuk teman dan kolega anda.

Apakah Memasarkan Ke Orang Terdekat Itu Efektif?

saya rasa, tidak sedikit yang memiliki masalah yang sama dengan saya saat memperkenalkan produk bisnis kepada orang terdekat dan keluarga kita, masalahnya yang sering kita dapatkan adalah cibiran.

iya cibiran, saya mengalami cibiran juga saat saya memulai bisnis makanan, dan yang paling menyakitkan adalah ketika yang mencibir adalah keluarga kita sendiri.

saya rasa pada awal mulanya itu adalah bentuk penghinaan yang tiada tandingannya, walaupun dewasa ini prespektif itu sudah berubah.

mengapa bisa berubah?

karena akhirnya saya menganggap itu menjadi tantangan dan investasi saya ke depannya, tantangan bagi saya untuk membuktikan apa yang mereka katakan salah dan investasi agar pada akhirnya mereka mau bekerja sama dengan saya menjadi pemasar suka rela.

Tujuan Menargetkan Pasar Pada Keluarga Sendiri dan Kerabat

saya akan mem-break down alasan saya menargetkan mereka :

Support System

harapan yang pertama yang akan terlintas jika kita memasarkan produk kita kepada mereka adalah mereka dapat mensupport kita.

namun, sayangnya tidak semudah itu, banyak nantinya yang bersikap skeptik terhadap produk kita, bukan mensupport tapi malah mencemooh dengan apa yang kita mulai.

namun, setidaknya nanti akan terlihat orang-orang di sekitar kita yang benar-benar tulus untuk mendukung perkembangan bisnis kita, dan mungkin juga mereka adalah pembeli pertama produk kita.

tapi, rasanya lebih buruk lagi jika pada akhir dari bisnis kita, orang terdekat kita malah kabur atau berpaling dari apa yang sudah kita usahakan.

maka dari itu, lebih diutamakan dalam menyikapi kondisi seperti ini adalah dengan bersabar, jangan dilawan atau memberikan argumentasi untuk membenarkan apa yang kita lakukan, karena menurut saya urusannya akan lebih rumit lagi, yang tadinya sekedar ketidaksetujuan menjadi penjegal usaha kita.

lebih baik, setelah kita mengetahui orang-orang terdekat kita yang sangat mensupport usaha kita, kita jadikan mereka sebagai support system, tempat curhat, tempat kita berbagi pengalaman, tempat kita memberikan keuntungan dari produk kita sebagai permulaan.

Feedback Gratis

mengapa saya menganjurkan untuk tidak melawan kerabat, teman, atau keluarga yang memiliki pandangan berbeda akan bisnis atau produk yang kita usahakan?

karena tidak semua kritik adalah penghinaan, tidak semua kritik salah, dan tidak semua yang bersebrangan adalah racun untuk bisnis kita.

mungkin ada sebagian orang yang dekat dengan kita memberikan pandangan jujur mereka kepada kita untuk kemajuan ke depannya, karena mungkin beberapa orang terdekat kita tidak mau menyakiti perasaan kita, namun ada yang jujur untuk kebaikan kita.

sejujurnya, yang sulit dalam hal melihat feedback adalah pemilihan antara feedback yang baik dan buruk, karena ini bersifat relatif, seperti yang saya bilang tidak semua feedback yang mengandung kritik itu salah, maka tidak semua feedback yang mengandung kritik juga benar.

memilih feedback yang baik adalah dengan menseleksinya dan dapat dijadikan refrensi perkembangan bisnis ke depannya.

tapi, akhir kata, setidaknya kita dapat feedback gratis, dan tujuan utama selain mereka menjadi support system, mereka memberikan feedback gratis tanpa harus kita mencari konsumen terlebih dahulu.

Pemasar yang Efektif dan Efesien

tujuan terakhir dari memasarkan produk kita kepada orang terdekat adalah untuk menjadikan mereka pemasar yang efektif dan efesien, mengapa?

secara psikologis mereka memiliki hubungan yang begitu dekat dengan kita, dalam ilmu sosiologi pun ada yang disebut dengan gemeinschaft dan gesellschaft, gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan intim, erat, dan eksklusif.

keluarga dan kerabat terdekat kita termasuk pada kelompok sosial gemeinschaft, gemeinschaft diikat dengan 3 hal:
  1. hubungan darah (keluarga)
  2. hubungan tempat (warga, tetangga, teman bermain, dan teman kerja)
  3. hubungan ideologi (agama dan kebangsaan)


dengan adanya hubungan yang lebih erat dari pada yang lain, keluarga dan kerabat memiliki potensi yang lebih besar sebagai pemasar yang efesien, karena biasanya mereka memberitahu ke teman, kerabat mereka pula dengan suka rela.

maka, tidak sedikit orang tua yang bangga saat memasarkan produk anak mereka, seperti "ini loh produk anak saya, murah lagi, gak bikin kantong bolong", padahal anaknya mungkin tidak pernah memberikan arahan untuk menawarkan ke lingkaran terdekat mereka dengan bahasa promosi demikian.

mereka melakukan itu karena mereka merasa memiliki, mempunyai peran, dan memiliki rasa tanggung jawab yang diikat dengan ikatan darah, tempat, dan ideologi (mungkin). karena calon konsumen itu juga merasa dekat dengan keluarga anda atau kerabat anda, maka mereka lebih percaya diri untuk membeli produk dari anda.

hingga mereka puas dan melakukan hal yang sama, yang pada akhirnya membuat lingkaran kecil bernamakan keluarga dan teman menjadi lingkup konsumen yang loyal.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter