Pengertian dan Aspek Kegiatan Produksi

Posting Komentar
cover kegiatan produksi

Pengertian Kegiatan Produksi

Usaha untuk menciptakan atau menaikan faedah (utility) suatu bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor harga, waktu, dan jumlah yang tepat.

Perusahaan dalam melakukan produksi, biasanya akan mempertimbangkan keputusan-keputusan yang harus ditentukan secara benar, untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam kegiatan produksi, maka dalam masalah ini perusahaan akan menentukan beberapa hal, yaitu:
  • Perencanaan produksi
  • Organisasi produksi
  • Pengendalian produksi
  • Pemeliharaan peralatan
  • Pengawasan produksi

Perencanaan Produksi

Dalam melakukan perencanaan produksi, perusahaan akan memfokuskan ke dalam beberapa keputusan yang harus diambil, yaitu:
  • Jenis barang yang akan diproduksi
  • Jumlah barang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal
  • Cara membuat produk tersebut.
Keputusan yang diambil oleh perusahaan mengenai barang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlah yang harus diproduksi itu berdasarkan data pasar, sehingga riset pasar diperlukan agar mendapatkan hasil yang realisitis.

Lalu, mengenai cara untuk memproduksi barang tersebut perusahaan akan melalui empat tahapan produksi awal, apa saja 4 tahap tersebut?

  • Tahap pertama, Penentuan desain awal yang berupa syarat-syarat yang harus dipenuhi, seperti pemilihan dan pembelian raw material (bahan baku).
  • Tahap kedua, Penentuan desain barang yang tepat, misalnya seperti packaging, bentuk barang jadi yang sangat kompatibel dengan pengguna, atau desain produk yang mementingkan user experience dan user interface
  • Tahap Ketiga, Penentuan pembuatan produk tersebut, merupakan sebuah tahap untuk menentukan alur pembuatan produk, seperti alur pembuatan produk kue tart
  • Proses membuat adonan
  • Pemanggangan kue sehingga membuat kue tart mengembang
  • Proses furnishing kue hingga membuat kue enak untuk disantap
  • Proses packing agar membuat produk kue tart dapat lebih mudah dibawa oleh konsumen

  • Tahap keempat, adalah tahap akhir yang membuat produksi sempurna dalam segi kualitas

Organisasi Produksi

Dalam kegiatan produksi, perusahaan akan membagi tugas dan tanggung jawab kepada orang-orang yang tepat, agar setiap pekerjaan dapat difokuskan untuk terciptanya efesiensi dan efektivitas yang lebih baik.

Agar lebih jelas, anda dapat melihat gambar bagan produksi di bawah ini

Contoh bagan organisasi produksi

contoh bagan organisasi produksi

Pengendalian Produksi

Adalah serangkaian prosedur yang bertujuan untuk mengakomodir proses produktif ke dalam satu aliran sehingga dapat meminimalisir ongkos dan mendapatkan hasil tercepat dihitung dari segit waktu produksi.

Dalam melakukan proses pengendalian, dapat dilakukan dua macam proses pengendalian, yaitu:

  • Order control, yang digunakan oleh perusahaan manufaktur dengan mempertimbangkan jumlah pesanan yang masuk dan waktu yang dibutuhkan
  • Flow Control, yang digunakan oleh perusahaan manufaktur yang lebih berfokus kepada produksi masal seperti pabrik dengan tujuan agar mempercepat proses penjualan dan distribusi.

Pemeliharaan Peralatan

Pada bidang produksi pun, sesungguhnya memiliki suatu resiko yang tidak bisa ditawar, yaitu penurunan kinerja mesin dan penurunan nilai dari mesin itu sendiri, agar tidak terjadi masalah di kemudian hari di bidang produksi, maka perusahaan berusaha mencegahnya dengan kerangka pemeliharaan peralatan.

Apa saja yang menjadi keuntungan dari melakukan pemeliharaan peralatan?

  1. Mencegah kerusakan yang dapat memakan biaya lebih
  2. Mencegah produksi yang berhenti akibat kerusakan mesin
  3. Mencegah keterlambatan distribusi barang karena produk yang belum jadi sesuai target
  4. Mencegah penggantian karena tidak puas konsumen terhadap layanan
  5. Mencegah pelanggan untuk pergi mencari subtitusi produk perusahaan.

Pengawasan Kualitas Produksi

Dalam bidang produksi, lebih khususnya pada produksi masal, masalah kualitas adalah masalah yang penting untuk diperhatikan, karena tuntutan dari pasar yang memiliki ekspektasi penuh terhadap apa yang ditawarkan perusahaan melalui strategi promosi kepada konsumen.

Maka untuk itu, perusahaan harus mengawasi produksi yang berlaku, sehingga tidak ada barang keluar yang sampai ke tangan konsumen, atau setidaknya meminimalisir terjadinya komplain setelah barang diterima oleh konsumen, karena barang:
  • Rusak
  • Tidak berfungsi
  • Cacat produksi
  • Kualitas buruk
Dalam hal ini pengawasan juga memiliki 4 tahap agar dapat memberikan kualitas dan keluaran yang baik pada sebuah produk, yaitu:
  1. Penentuan kebijakan penetapan kualitas
  2. Penentuan desain teknis dalam mencapai target tuntutan pasar akan kualitas sebuah produk
  3. Pembuatan mekanisme pengawasan
  4. Implementasi pengawasan di lapangan

Sumber Bacaan

  1. Swastha, Basu, Sukotjo, 1993, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta, Liberty
  2. Dharmmesta, Basu Swastha, 1984, azas-azas menajemen modern, Yogyakarta, Liberty

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter